Rabu, 12 Agustus 2009

Masalah Cemas, Was-was dan Gelisah

Rasa cemas (anxietas) adalah perasaan takut yang tidak jelas dan sering kali berlangsung lama. Biasanya rasa takut ini juga dibarengi rasa was-was, gelisah, dan dugaan akan terjadinya hal-hal yang buruk seperti kecelakaan, kematian dan sebagainya.


Pada anak biasanya rasa cemas rasa sakit, cemas akan mengalami rasa sakit, cemas akan persaingan, cemas karena berbeda dengan orang lain, atau kejadian tidak mengenakan. Gejala yang bisa dilihat dari rasa cemas anak yaitu gelisah, menangis, sulit tidur,mimpi buruk, sulit makan dan tidak teratur makanannya, pencernaannya terganggu dan lain-lain.


Anak yang sangat pencemas sering kali kurang popular, kurang kreatif atau kurang terampil dan kurang dapat bergaul dibanding anak lain seusianya.

Mereka mudah dipengaruhi takut-takut dan kaku. Konsep dirinya sangat buruk dan sangat bergantung pada orang dewasa. Bila ia / anak marah, maka rasa marahnya tidak di dinyatakan secara terbuka. Akibat dari kecemasannya, kemampuan serta potensi anak sering kali tidak berfungsi secara optimal.



Penyebab Rasa Cemas



Kecemasan anak timbul dikarenakan kurang adanya rasa aman. Dan sumber-sumber yang menimbulkan rasa tidak aman yaitu orang tua atau guru yang tidak konsisten. Orang tua yang selalu menuntut kesempurnaan prestasi anak.

Tidak ada batasan atau aturan yang jelas dari orang tua, mana yang tidak boleh, mana yang baik dan mana yang buruk, hal ini terlihat pada anak dalam menentukan bayasan sendiri tentang perilaku. Kritik yang berlebihan dari orang tua atau orang dewasa dan kelompok sebaya.

Seringnya anak diingatkan mengenai tugas dan tanggung jawab. Adanya rasa bersalah, karena anak sering membayangkan hukuman yang akan diterima. Model dari orang tua pencemas, maka anakpun menjadi cemas karena anak belajar dari orangtuanya bagaimana si orang tua secara umum memandang kehidupan. Frustasi terus menerus karena menyebabkan kemarahan dan kecemasan



Pencegahan Rasa Cemas



Meningkatkan pengertian dan pencegahan masalah. Mengerti pada diri sendiri, orang lain dan segala sesuatu merupakan usaha yang baik untuk mencegah kecemasan.

Mengetahui penyebabnya dari segi apa, dan orang tua perlu sekali menjelaskan dalam bahasa anak. Tingkatkan rasa aman dan percaya diri. Menerima fantasi dengan wajar, karena anak sering takut dengan bayang-bayang fantasi mengenai kematian, raksasa, monster, hantu, atau kejadian aneh.

Maka jelaskan pada anak bahwa fantasi itu hal biasa hingga merasa tenang.



Penanganan Rasa Cemas



Anak yang pencemas harus ditentramkan oleh orang tua atau orang tua atau orang dewasa yang tenang, tidak banyak masalah. Bila mana anak mengalami gelisah, rewel, menangis, panik, atau pucat maka orang tua harus tetap tenang.

Memperhatikan, tidak dikritik tidak disudutkan dan tidak disalahkan. Cobalah untuk mengalihkan perhatian anak dari hal-hal atau baying-bayang yang membuatnya cemas.

Tidak mendesak anak untuk memberikan penjelasan. Ajaklah anak untuk melakukan relaksasi, santai misalnya mengatur pernafasan dan menutup mata sambil menghembus dan membuka mata perlahan-lahan.

Melakukan hal-hal yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, bermain, olah raga, menggambar atau membaca. Biasanya anak mengekspresikan perasaannya melalui permainan dan cerita. Kalau tetap kesulitan mintalah bantuan psikolog, psikiater.